BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

SEMBANG-SEMBANG

Tuesday, November 30, 2010

Indahnya bulan Muharam

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya terdapat empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu…,” (Q.S. al-Taubah [09]: 36).

1 Muharram 1431 H kali ini jatuh pada hari Jum’at bertepatan dengan tanggal 18 Desember 2009. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, pekan, bulan, dan tahun silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Kata Muharram berarti disucikan dan dimuliakan, sehingga Ia adalah bulan yang memiliki kedudukan yang sangat terhormat dan disucikan. Nabi Muhammad SAW bersada :“sesungguhnya zaman itu berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan diantaranya terdapat empat bulan yang dihormati: tiga bulan berturut-turut; Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumada tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada keempat bulan ini Allah melarang kaum muslimin untuk berperang. Dalam penafsiran lain adalah larangan untuk berbuat maksiat dan dosa. Namun bukan berarti berbuat maksiat boleh dilakukan pada bulan-bulan yang lain. Sebagaimana ayat Al Qur’an yang memerintahkan kita menjaga shalat wustha, yang banyak ahli tafsir memahami shalat wustha adalah shalat ashar. Qatadah ad-Di’amah as-Sadusi, murid Ibnu Mas’ud menjelaskan, “sesungguhnya kedhaliman pada bulan haram adalah kesalahan dan dosa yang lebih besar daripada kedhaliman yang dilakukan pada bulan-bulan yang lainnya. Meskipun kedhaliman itu secara umum adalah dosa besar, tetapi Allah membesarkan suatu urusan sesuai dengan kehendaknya.” (tafsir Ibnu Katsir)

Muharram adalah Bulan Allah

Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah” (bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah s.a.w dalam sebuah hadis, yang berbunyi: “ Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah (yaitu) Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setalah shalat fardhu adalah shalat malam. (H.R. Muslim)

Hal ini bermakna bahwa bulan ini memiliki keutamaan khusus karena disandingkan dengan lafzhul Jalâlah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafzhul Jalâlah memiliki makna tasyrif (pemuliaan), sebagaimana istilah Baitullâh, Rasûlullâh, Syaifullâh dan sebagainya. Andai kita tahu hal ini, maka kau akan tersenyum akan kemuliaan, kesucian, dan kebesarannya.

‘Asyura di Bulan Muharram

Pada bulan Muharram ini terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah yaumul ‘Asyura yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyuro berasal dari kata asyarah, yang berarti sepuluh. Pada hari Asyuro ini, terdapat sebuah sunnah yang diajarkan Rasulullah s.a.w kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala yaitu ibadah puasa yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut diantaranya: diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, Rasulullah s.a.w, bersabda: “ Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim). Ibnu Abbas ra berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Abul Laits Assamarqandi dengan meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibnu Abbas r.a berkata: “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Asyura yakni 10 Muharram, maka Allah akan memberikan kepadanya pahala 10.000 Malaikat; dan barang siapa yang berpuasa pada hari Asyura, maka akan diberikan pahala 10.000 orang haji dan umrah, dan 10.000 orang mati syahid dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, maka Allah akan menaikkan dengan rambut satu derajat. Dan barangsiapa yang memberi buka puasa kepada orang mukmin yang berpuasa pada hari Asyura, maka seolah-olah memberi buka puasa semua umat Muhammad s.a.w. dan mengenyangkan perut mereka.”

Ibnu Abbas r.a berkata: ketika Rasulullah SAW tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka Beliau bertanya : “Hari apa ini? mereka menjawab: “Ini adalah hari istimewa, karena pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuhnya, karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda: “aku lebih berhak terhadap Musa dari pada kalian”. Maka beliau berpuasa dan memerintahkan sahabatnya untuk berpuasa. (H.R. Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain, Ibnu Abbas r.a berkata: Ketika Rasulullah s.a.w. berpuasa pada hari asyura dan memerintahkan kaum muslimin berpuasa, mereka (para shahabat) berkata: “Ya Rasulullah ini adalah hari yang diagungkan Yahudi dan Nasrani”. Maka Rasulullah pun bersabda :”Jika tahun depan kita bertemu dengan bulan Muharram, kita akan berpuasa pada hari kesembilan (tanggal sembilan).“ (H.R. Bukhari dan Muslim) Imam Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya meriwayatkan sebuah hadis dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw. bersabda : “Puasalah pada hari Asyuro, dan berbedalah dengan Yahudi dalam masalah ini, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.“

Baiklah, berbicara mengenai keutamaan Asyura, sahabat bertanya kepada Rasulullah: “ya Rasulullah! Allah telah melebihkan hari Asyura dari lain-lain hari. Rasulullah menjawab: “Benar, Allah telah menjadikan langit dan bumi pada hari asyura, dan menjadikan Adam juga Hawa pada bulan Asyura, dan menjadikan surga serta memasukkan Adam ke surga pada hari Asyura, dan Allah menyelamatkan dari api neraka pada hari Asyura, dan menenggelamkan Fir’aun pada hari Asyura, dan menyembuhkan bala Nabi Ayyub pada hari Asyura, dan Allah memberi taubat kepada nabi Adam pada hari Asyura, dan diampunkan dosa Nabi Daud pada hari Asyura, dan juga kembalinya kerajaan Nabi Sulaiman pada hari Asyura.”

Saudaraku, andai kita tahu semuanya betapa banyak keutamaan bulan Asyura (baca: Muharram) ini. Maka saat inilah waktu yang tepat untuk meng-upgrade tabungan pahala dan melebur dosa-dosa, menjauhkan diri dari maksiat. Jangan biarkan diri kita tenggelam dalam kesenangan sesaat, yakinlah semua itu hanya lah akan mengecoh jalan kita menuju surga Allah.

Berpuasalah di Bulan Muharram

Saudaraku! kita sudah mulai melangkah untuk menuju maghfiroh Allah SWT. Ibnu Qoyyim dalam kitab Zâdul Ma’âd –berdasarkan riwayat-riwayat yang ada-, menjelaskan bahwa hari-hari yang paling dianjurkan untuk berpuasa dan ini yang paling sempurna adalah puasa tiga hari, yaitu puasa tanggal sepuluh ditambah sehari sebelum dan sesudahnya (9,10,11). Kemudian puasa tanggal 9 dan 10, inilah yang disebutkan dalam banyak hadis. Urutan ketiga, puasa tanggal 10 saja.

Puasa sebanyak tiga hari (9,10,dan 11) dikuatkan para para ulama dengan dua alasan sebagai berikut: pertama, sebagai kehati-hatian, yaitu kemungkinan penetapan awal bulannya tidak tepat, maka puasa tanggal sebelasnya akan dapat memastikan bahwa seseorang mendapatkan puasa tasu’a (tanggal 9) dan asyuro (tanggal 10).

Kedua, karena dimaksudkan untuk dimasukkan dalam puasa tiga hari pertengahan bulan. Adapun puasa tanggal 9 dan 10, dinyatakan jelas dalam hadis pada akhir hidup beliau sudah merencanakan untuk puasa pada tanggal 9. Hanya saja beliau meninggal sebelum melaksanakannya. Beliau juga memerintahkan para sahabat untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 agar berbeda dengan ibadah orang-orang Yahudi. Sedangkan puasa pada tanggal sepuluh saja, sebagian ulama memakruhkannya, meskipun pendapat ini tidak dikuatkan sebagian ulama yang lain. Secara umum, hadis-hadis yang terkait dengan puasa Muharram menunjukkan anjuran Rasulullah s.a.w untuk melakukan puasa, sekalipun itu hukumnya tidak wajib tetapi sunnah muakkadah, dan tentunya kita berusaha untuk menghidupkan sunnah yang telah banyak dilalaikan oleh kaum muslimin.

Saudaraku, jika kita sudah tahu semuanya maka berpuasalah pada bulan yang suci dan mulia ini. Dimana kita tidak akan pernah menyesal karenanya. Ia akan menghapuskan dosa-dosa kita satu tahun yang telah lalu, memberikan pahala 10.000 malaikat, pahala 10.000 orang yang naik haji dan umrah dan 10.000 orang mati syahid. Mari kita berpuasa bersama dengan mengharapkan ridho Allah S.W.T. Maha besar Allah atas segala nikmatya.

Thursday, October 7, 2010

Ya Allah,jadikanlah aku hamba-Mu yang menyintai Engkau melebihi si dia..
Ya Rahman,isikan hatiku dengan cintaku kepadamu…
Ya Kuddus,jangan kau kosongkan hatiku daripada rinduku kepadamu…
Jangan sekali-kali Ya Salam…

Aku takut akan azabmu,Ya Malik..
Berikan aku sekeping hati yang kuat untuk memerangi nafsuku Ya Rahim
Kurniakan aku rasa cinta kepadamu yang melebihi rasa cinta manusia…
Di ikuti kepada Rasulmu,
Kemudian kedua ibubapaku,
Dan barulah saudaraku…

Berikan aku petunjukmu dalam kekusutan ini Ya Hakim..
Andai dia bukan ditakdirkan untukku,
Redhakan lah hatiku untuk melepaskan dia dari hatiku demi cintaku kepadamu.
Yakinkan aku tentang langkah yang akan aku ambil ini…
Jauhilah rasa menyesal tentang tindakkan aku ini…

Sesungguhnya aku yakin bahawa
Engkau sudah merencanakan sesuatu yg terbaik untuk aku…dan dia…
Tapi ,andai dia sudah di takdirkan untukku,permudahkanlah jalan jodoh kami
Jadikanlah dia khalifah terbaik bagi keluargaku dan zuriat kami…
Yang boleh membimbingku dan menjadikan aku teman berjuang di jalan-Mu..
Sesungguhnya,padamu tempat aku meminta dan memohon pertolongan…
Amin Ya Rabbal-alamin….

Tuesday, July 6, 2010

Cinta umpama hadiah drpd Allah
Kita gembira dan suka bila terima hadiah
Namun, wajarkah hadiah lebih dicintai drpd si pemberi??
Jawabnya, tepuk dada, tanya iman.Tentulah si pemberi kn
Malangnya, kini cinta menjadi sanjungan dalam hidup.
Sikap mengagung2kn cinta dlm nyanyian dan filem sampai ke tahap 'mempertuhankn' cinta
Media skrg memperhebatkn kuasa cinta di mana2
Lagu, filem, sejarah dll..semuanya berkisar tntg cinta..

Ada apa dgn cinta??
Cinta itu suci..mereka kotorkn dgn nafsu
Cinta itu abadi..mereka membunuhnya dgn sesuatu yg b'sifat sementara
Cinta itu tinggi..mereka menghenyaknya ke lembah hina
Cinta itu putih bersih..mereka nodai dgn dosa

Remaja selalu bertanya apakah salah kami bercinta?
Tidak, bercinta memang tidak salah
bahkn ia adlh fitrah tabi'e yg Allah kurniakn kpd setiap manusia.
Ingin cinta dan dicintai adlh naluri insani. Jika salah, masakn Tuhan mengurniakn rasa cinta?
Allah Maha Mengetahui, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Nak tahu tak cinta pon ada peraturan.Dia telah cipta peraturan demi menjaga kemurniannya
Tapi kita selalu melanggarnya, terutamanya teman2ku;remaja
Rasa cinta tak salah tapi kita selalu telanjur bila menjalinkan hbgn cinta..
hasilnya, "cinta terlarang "berlaku.

Ingatlah, fitrah akan bertukar jadi fitnah bila kita tak ikut peraturan2 Allah,
jadi kita akan terjerumus ke lembah kehinaan dan mendapat kemurkaanNya
Bila terlalu obses dgn cinta, kita akan lupa pada Pencipta cinta
Bagaimanakh perasaan kita agknya, bila seseorg suka sgt dgn hadiah
hingga terlupa nk b'terima kasih dgn si pemberi itu.
Siapa yg lebih penting, hadiah (cinta) atau pemberi hadiah (ALLAH)?? *Manusia akan menjadi hamba kpd apa yang dicinta
inya* -pepatah Arab-

Friday, July 2, 2010

mahasiawa kreatif menjana perkembangan yg efektif

Mahasiswa selalu identik dengan kaum intelektual, idealis, dan obsesi. Sebagai elemen elite masyarakat, mahasiswa diharapkan tidak hanya sekedar pintar, namun juga peka terhadap apa yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, karakteristik mahasiswa yang berjiwa dinamis, keratif, serta inovatif juga menjadi gambaran mahasiswa idaman.

Namun sayang, tak banyak kita temui mahasiswa yang intelek sekaligus kreatif. Banyak mahasiswa yang hanya pintar dalam bidang akademis, tetapi tidak mampu menciptakan sesuatu yang baru sebagai aplikasi dari apa yang sudah diperolehnya selama menuntut ilmu di perguruan tinggi. Maka tidak mengherankan kalau perguruan tinggi (PT) yang setiap tahunnya melahirkan sarjana-sarjana ber-IPK di atas 3,0, namun tak dapat berkompetisi di lapangan. Ini dapat dilihat dengan semakin bertambahnya jumlah pengangguran dari kalangan sarjana. Mereka tidak mampu bersaing dengan baik untuk mendapatkan tempat pekerjaan. Tetapi, jika mahasiswa memiliki kreatifitas, merupakan sebuah nilai tambah untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka inginkan.

Mahasiswa yang kreatif adalah mahasiswa yang senantiasa memiliki daya cipta terhadap sesuatu. Ia selalu memiliki gagasan atau ide-ide baru yang menarik. Di tangannya, sebuah kertas polos yang amat sederhana pun dapat di sulap menjadi sesuatu yang menarik dan mempunyai nilai jual. Oleh karena itulah banyak perusahaan-perusahaan yang lebih senang mempekerjakan mahasiswa atau sarjana yang kreatif.

Kreatif sendiri dapat dimiliki oleh setiap orang, bisa melalui bakat atau bawaan dari lahir. Artinya, orang tersebut memang sudah mempunyai bakat kreatif dalam mengerjakan segala sesuatu. Ada pula yang memiliki kreatif dari karena selalu mengasah dan melatih diri untuk kreatif.

Bagi orang-orang yang memang sudah sejak lahir memiliki bakat sebagai orang yang kreatif tentu idak mendapatkan masalah yang berarti. Namun, bagi orang yang tidak mempunyai bakat kreatif tersebut, maka ia harus rajin melatih dan mengasah ke-kreatifannya.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi mahasiswa yang kreatif, salah satunya adalah selalu memiliki gagasan atau ide-ide baru setiap hari. Seorang mahasiswa harus selalu berfikir untuk mendapatkan sesuatu yang baru (inovatif), apapun itu. Untuk membiasakan diri mencari gagasan atau ide-ide baru, dapat dilakukan dengan pada saat akhir jam kerja dengan merenung kira-kira 10 menit. Pikirkan apa saja yang telah dilakukan pada hari itu. Lalu pikirkan cara yang lebih baik untuk pekerjaan esok hari. Ciptakan gagasan yang berbeda karena sesuatu yang berbeda akan lebih tampak menarik. Kumpulkan semua gagasan dan ide-ide tersebut. Dengan begitu, mahasiswa akan terbiasa memikirkan dan mencari ide-de atau gagasan yang baru.

Selain itu, mahasiswa juga harus jeli menangkap peluang yang ada di sekitarnya agar dapat mengembangkan keterampilannya (life skill) yang dimilikinya. Peluang-peluang itu dapat berupa dunia bisnis, seperti usaha bersama, menjadi tenaga kerja part-time, meluangkan waktu khusus di perpustakaan, membuat artikel/opini untuk dikirim ke media cetak, atau yang lainnya. Dengan menekuni dunia kerja sambil kuliah, mahasiswa mendapat keuntungan ganda, yaitu financial sekaligus mengasah keterampilannya (life skill).

Bagi seorang mahasiswa, mengenal dunia bisnis akan semakin mengasah mental bisnisnya serta semakin jeli melihat peluang-peluang yang ada di sekitarnya. Mahasiswa yang kreatif, akan lebih memilih berfikir dengan memaksimalkan fungsi otak, guna meraih apa yang diinginkannya. Mengenal dunia kerja lebih dini juga membuat mahasiswa mampu berkompetisi saat berada pada kenyataan di lapangan. Pengalaman dan keterampilan yang dimiliki akan mempermudah mereka menghadapi tantangan-tantangan yang menghadang. Kreatifitas yang akan lahir dari keterampilan itu juga akan semakin lengkap, dengan demikian masalah pengangguran yang selalu dialami oleh para sarjana-sarjana muda, karena sedikitnya lahan pekerjaan, akan teratasi dengan baik.

Kejelian terhadap peluang yang ada juga berguna ketika mahasiswa tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja di perusahaan. Artinya, mereka sudah mampu melirik peluang bisnis apa yang ada untuk menciptakan lapangan baru.

Namun ada satu faktor penting lagi yang harus dimiliki oleh mahasiswa yang kreatif, yaitu MOTIVASI. Walaupun banyak ide-ide atau gagasan yang dimiliki serta peluang usaha yang ada, semua itu masih tetap terkendala apabila tidak ada motivasi dari diri sendiri.

jadi marilah kita berusaha untuk menjadi mahasiswa yang kreatif dan berintelektual bagi melahirkan satu modal insan yang hebat....

renung-renungkan dan selamat beramal

Wednesday, May 26, 2010

Antara sabar dan mengeluh.

Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.

"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu, tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."

Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu?"

Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"

Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu," Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu.

Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan.

Dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya.

Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu?"

Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membezakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeza. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."

Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah.

Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi: "Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda: "Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."

Dan sabdanya pula, "Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)

Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

Qala Allah: "Ya ayyuhallazeena aamanu Isbiru wa Saabiru wa Raabitu wa AttaquLlah.....(ilakh) "

Saturday, May 22, 2010

Doa Seorang Kekasih

Oh Tuhan, seandainya telah Kau catatkan
Dia milikku, tercipta untuk diriku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan

Ya Allah, ku mohon
Apa yang telah Kau takdirkan
Ku harap dia adalah yang terbaik buatku
Kerana Engkau tahu segala isi hatiku
Pelihara daku dari kemurkaanMu

Ya Tuhanku, yang Maha Pemurah
Beri kekuatan jua harapan
Membina diri yang lesu tak bermaya
Semaikan setulus kasih di jiwa

Ku pasrah kepadaMu
Kurniakanlah aku
Pasangan yang beriman
Bisa menemani aku
Supaya ku dan dia
Dapat melayar bahtera
Ke muara cinta yang Engkau redhai

Ya Tuhanku, yang Maha Pengasih
Engkau sahaja pemeliharaku
Dengarkan rintihan hambaMu ini
Jangan Engkau biarkan ku sendiri

Agarku bisa bahagia
Walau tanpa bersamanya
Gantikanlah yang hilang
Tumbuhkan yang telah patah
Ku inginkan bahagia
Di dunia dan akhirat
PadaMu Tuhan ku mohon segala

Saturday, May 15, 2010

kaedah untuk mendapatkan hati yang suci

Segala aspek kehidupan ini bermula daripada hati. Oleh itu di bawah ini ada
beberapa cara bagaimana hendak mencuci hati. Diolah oleh pakar motivasi
Datuk Dr. Haji Fadzilah Kamsah.

1. Dirikan solat dan banyakkan berdo’a – Ini adalah salah satu kaedah yang sungguh berkesan. Semasa berdo’a turut katakan “Ya,Allah jadikan hatiku bersih”


2. Selawat keatas Nabi Muhammad s.a.w paling minima 100 X sebelum tidur – Ini merupakan satu pelaburan yang mudah dan murah. Disamping dosa-dosa diampunkan, otak tenang, murah rezeki, orang sayangkan kita dan mencetuskan semua perkara kebaikan.


3. Solat taubat – Selain daripada memohon keampunan, dapat mencuci hati dan menenangkan minda.


4. Membaca Al-Quran – Selain dapat mencuci hati juga menenangkan jiwa, penyembuh, penenang, terapi. Sekurang- kurangnya bacalah “Qulhu-allah” sebanyak 3X.


5. Berma’af-ma’afan sesama kawan setiap hari – Semasa meminta maaf perlu sebutkan.


6. Bisikan kepada diri perkara yang positif – Jangan sesekali mengkritik, kutuk diri sendiri, merendah-rendahkan kebolehan diri sendiri.katakan lah “Aku sebenarnya……(perkara yang elok-elok belaka)


7. Program minda/cuci minda – Paling baik pada waktu malam sebelum tidur, senyum, pejam mata, katakan di dalam hati “Ya, Allah cuci otak aku, cuci hatiku, esok aku nak jadi baik, berjaya, ceria, bersemangat, aktif, positif”. Menurut kajian saikologi, apa yang disebut sebelum tidur dapat dirakamkan sepanjang tidur sehingga keesokan harinya – CUBALAH!!).


8. Berpuasa – Sekiranya dalam berpuasa terhindar dari melakukan perkara-perkara kejahatan.


9. Cuba ingat tentang mati (Sekiranya hendak melakukan sesuatu kejahatan, tidak sampai hati kerana bimbang akan mati bila- bila masa).


10. Kekalkan wuduk.


11. Bersedekah.


12. Belanja orang makan.


13. Jaga makanan – jangan makan makanan yang shubhah.(diragui halal dan haramnya.)


14. Berkawan dengan ulama.


15. Berkawan dengan orang miskin (menginsafi).


16. Pesan pada orang, jadi baik.


17. Menjaga pacaindera (mata, telinga, mulut…dsb), jangan dengar orang mengumpat


**Jangan bertangguh lagi.. Jom kita sama-sama mengamalkannya **

Monday, April 26, 2010

Antara Bidadari Dan Penghuni Syurga

wahai kakakku, mengapa kaum hawa itu sungguh lemah?
asyik berteman tangis dan sendu saja

wahai adikku, bukan wanita itu lemah karna tangis dan sendunya
tapi disitulah kekuatan yang meleburkan ego seorang lelaki
menjadi izzah yang lebih hebat
bahkan lebih hebat dari hebatnya seorang lelaki
karena sendu rayunya nabi Musa terselamatkan dari kekejaman Fir'aun

duhai adikku, lembut wanita itu bukan lemah
tetapi senjata

namun wahai kakakku, wanita itu fitnah dunia
pernahkah adikku mendengar, pesan Ilahi pada hambanya
wahai lelaki beriman tundukkanlah pandanganmu dan tutuplah auratmu
coba adik perhatikan, pada siapa terlebih dahulu Allah memberi pesan
pada hamba yang bergelar Ar-Rijal
karena bila lelaki mempu menundukkan pandangannya
maka wanita tidak akan menjadi fitnah bagi diri lelaki

demikian juga Allah memberi pesan kepada An-nisa
agar memelihara auratnya karena disitulah kehormatannya
bila Ar-rijal dan An-nisa sama-sama mematuhi pesan ini
wanita tidak akan menjadi fitnah dunia

tetapi kakakku, mengapa wanita itu suka menjadi object (object sex)
tidakkah mereka merasa malu
Adikku sayang, al-haya (rasa malu) ada pada tiap insan
dan al-haya itulah pakaian iman pada diri wanita
namun bila al-haya itu terlepas, imannya runtuh
mengapa wanita rela menjadi object
karena sebenarnya mereka paranoid
merasa dirinya tidak cukup menarik
mereka sebenarnya yang kalah dari segi psikologi

namun adikku, wanita solihah itu pasti melindungi dirinya dari perbuatan murahan itu
ada 1001 keindahan dalam penciptaan wanita
pandai-pandailah menilai permata dari debu-debu pasir yang berkilau
adikku, janganlah dikau gusar tatkala tak ada lelaki yang datang memetikmu
dan jangan engkau sekali-kali merendahkan dirimu
melepaskan iman
menjadi budak dunia

Sunday, January 24, 2010

PESANAN LUKMANUL HAKIM

PESANAN LUKMANUL HAKIM

01 - Hai anakku: ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yg dalam, banyak manusia yg karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, agar jangan karam, layarilah lautan itu dengan SAMPAN yg bernama TAKWA, ISInya ialah IMAN dan LAYARnya adalah TAWAKKAL kepada ALLAH.

02 - orang - orang yg sentiasa menyediakan dirinya utk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat penjagaan dari ALLAH. Orang yg insaf dan sedar setalah menerima nasihat orang lain, dia akan sentiasa menerima kemulian dari ALLAH juga.

03 - Hai anakku; orang yg merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kpd ALLAH, maka dia tawadduk kepada ALLAH, dia akan lebih dekat kepada ALLAH dan selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada ALLAH.

04 - Hai anakku; seandainya ibubapamu marah kepadamu kerana kesilapan yang dilakukanmu, maka marahnya ibubapamu adalah bagaikan baja bagi tanam tanaman.

05 - Jauhkan dirimu dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu boleh menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.

06 - Dan selalulah berharap kpd ALLAH tentang sesuatu yg menyebabkan untuk tidak menderhakai ALLAH. Takutlah kpd ALLAH dengan sebenar benar takut ( takwa ), tentulah engkau akan terlepas dr sifat berputus asa dari rahmat ALLAH.

07 - Hai anakku; seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya kerana tidak dipercayai orang dan seorang yg telah rosak akhlaknya akan sentiasa banyak melamunkan hal hal yg tidak benar.

Ketahuilah, memindahkan batu besar dr tempatnya semula itu lebih mudah drpd memberi pengertian kpd orang yg tidak mahu mengerti.

08 - Hai anakku; engkau telah merasakan betapa beratnya mengankat batu besar dan besi yg amat berat, tetapi akan lebih lagi drpd semua itu, adalah bilamana engkau mempunyai tetangga (jiran) yg jahat.

09 - Hai anakku; janganlah engkau mengirimkan orang yg bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.

10 - Jauhilah bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging burung, padahal sedikit sahaja berdusta itu telah memberikan akibat yg berbahaya.

11 - Hai anakku; bila engkau mempunyai dua pilihan, takziah orang mati atau hadir majlis perkahwinan, pilihlah utk menziarahi orang

mati, sebab ianya akan mengingatkanmu kepada kampung akhirat sedang kan menghadiri pesta perkahwinan hanya mengingatkan dirimu kepada kesenangan duniawi sahaja.

12 - janganlah engkau makan sampai kenyang yg berlebihan, kerana sesungguhnya makan yg terlalu kenyang itu adalah lebih baiknya bila makanan itu diberikan kpd anjing sahaja.

13 - Hai anakku; janganlah engkau langsung menelan sahaja kerana manisnya barang dan janganlah langsung memuntahkan saja pahitnya sesuatu barang itu, kerana manis belum tentu menimbulkan kesegaran dan pahit itu belum tentu menimbulkan kesengsaraan.

14 - Makanlah makananmu bersama sama dengan orang orang yg takwa dan musyawarahlah urusanmu dengan para alim ulamak dengan cara meminta nasihat dari mereka.

15 - Hai anakku; bukanlah satu kebaikan namanya bilamana engkau selalu mencari ilmu tetapi engkau tidak pernah mengamalkannya. Hal itu tidak ubah bagaikan orang yg mencari kayu bakar, maka

setelah banyak ia tidak mampu memikulnya, padahal ia masih mahu menambahkannya.

16 - Hai anakku; bilamana engkau mahu mencari kawan sejati, maka ujilah terlebih dahulu dengan berpura pura membuat dia marah. Bilamana dalam kemarahan itu dia masih berusaha menginsafkan kamu,maka bolehlah engkau mengambil dia sebagai kawan. Bila tidak demikian, maka berhati hatilah.

17 - selalulah baik tuturkata dan halus budibahasamu serta manis wajahmu, dengan demikian engkau akan disukai orang melebihi sukanya seseorang terhadap orang lain yg pernah memberikan barang yg berharga.

18 - Hai anakku; bila engkau berteman, tempatkanlah dirimu padanyasebagai orang yg tidak mengharapkan sesuatu daripadanya. Namun biarkanlah dia yg mengharapkan sesuatu darimu.

19 - Jadikanlah dirimu dalam segala tingkahlaku sebagai orang yg tidak ingin menerima pujian atau mengharap sanjungan orang lain kerana itu adalah sifat riya~ yg akan mendatangkan cela pd dirimu.

20 - Hai anakku; janganlah engkau condong kpd urusan dunia dan hatimu selalu disusahkan olah dunia saja kerana engkau diciptakan ALLAH bukanlah untuk dunia sahaja. Sesungguhnya tiada makhluk

yang lebih hina daripada orang yang terpedaya dengan dunianya.

21 - Hai anakku; usahakanlah agar mulutmu jangan mengeluarkan kata kata yg busuk dan kotor serta kasar, kerana engkau akan lebih selamat bila berdiam diri. Kalau berbicara, usahakanlah agar bicaramu mendatangkan manfaat bagi orang lain.

22 - Hai anakku; janganlah engkau mudah ketawa kalau bukan kerana sesuatu yg menggelikan, janganlah engkau berjalan tanpa tujuan yg pasti, janganlah engkau bertanya sesuatun yang tidak ada guna bagimu, janganlah mensia siakan hartamu.

23 - Barang sesiapa yg penyayang tentu akan disayangi, sesiapa yg pendiam akan selamat daripada berkata yg mengandungi racun, dan sesiapa yg tidak dapat menahan lidahnya dr berkata kotor tentu akan menyesal.

24 - Hai anakku; bergaullah rapat dengan orang yg alim lagi berilmu. Perhatikanlah kata nasihatnya kerana sesungguhnya sejuklah hati ini mendengarkan nasihatnya, hiduplah hati ini dengan cahaya hikmah dari mutiara kata katanya bagaikan tanah yg subur lalu disirami air hujan.

25 - Hai anakku; ambillah harta dunia sekadar keperluanmu sahaja, dan nafkahkanlah yg selebihnya untuk bekalan akhiratmu. Jangan engkau tendang dunia ini ke keranjang atau bakul sampah kerana

nanti engkau akan menjadi pengemis yang membuat beban orang lain. Sebaliknya janganlah engkau peluk dunia ini serta meneguk habis airnya kerana sesungguhnya yg engkau makan dan pakai itu adalah

tanah belaka. Janganlah engkau bertemankan dengan orang yg bersifat talam dua muka, kelak akan membinasakan dirimu.

Sekian, Wassalam.

Hadis 1

Daripada Abi Najih 'Irbadh bin Sariyah ra berkata : "Rasulullah telah menasihatkan kami suatu perkara yang menggetarkan hati kami dan telah menitiskan air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata : Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir sekali maka berilah pesanan kepada kami. Lalu Bagindapun bersabda : "Aku berwasiat kepada kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang memimpin kamu seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya daripada kamu pasti ia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa Ar Rasyidin AlMahdiyin (Khalifah-Khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat pimpinan ke jalan yang benar) dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baharu (bid'ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid'ah itu adalah sesat."

Hadis riwayat Abu Daud dan Tirmizi

...bersambung...

Wednesday, January 13, 2010

uQUBAH

A. Pengertian
Uqubah atau sanksi hukuman dalam sistem hukum pidana Islam terbagi kepada tiga kategori utama yaitu uqubah hudud, uqubah qisas dan diat dan uqubah ta'zir.
Uqubah hudud dan uqubah qisas serta diat adalah untuk menjaga tujuan-tujuan utama dari syara’ (maqasid syariah). Uqubah al-riddah (orang-orang murtad) adalah untuk menjaga agama. Uqubah qisas, diat dan sebagian dari uqubah perompakan (uqubat had al-hirabah) adalah untuk menjaga diri dan lainnya. Uqubah zina dan qazaf adalah untuk menjaga keturunan. Uqubah mencuri (Uqubah al-sariqah) dan sebagian dari uqubah perompakan adalah untuk menjaga harta manakala uqubah mabuk ('uqubah al-Shurb) adalah untuk menjaga akal.
Semua jenis uqubah yang disebut di atas adalah ditentukan secara jelas oleh nash al-Qur'an dan as-sunnah. Dengan alasan itulah sebagian ahli fiqh menamakannya sebagai uqubah hudud.
Adapun uqubah ta'zir (al-'uqubah al-ta'ziriyyah) atau dinamakan juga uqubah perwakilan ('uqubah al-tafwidiyyah) tidak ditentukan oleh al-Syari' malah diserahkan kepada pemerintah untuk menentukannya. Dengan cara ini pemerintah sentiasa dapat membuat aturan untuk kemaslahatan umat sesuai pekmbangan zaman.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum dari uqubah menurut Ibnu Taimiah[1] secara umum adalah surah an-Nisa’ ayat 58
”... apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil”
Selain dari dalil ini terdapat dalil-dalil terperinci dalam nash terkait jenis-jenis hukuman.
C. Macam-Macam Hukuman
Hukuman dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan, menurut segi tinjauannya.Dalam hal ini ada empat penggolongan :
1. Penggolongan pertama, didasarkan atas pertalian satu hukum dengan lainnya, dan dalam hal ini ada empat macam hukuman, yaitu[2]:
1) Hukuman pokok (ﻋﻘﻮﺑﺔﺃﺼﻠﻴﺔ), seperti hukuman qisas untuk jarimah pembunuhan, atau hukuman potong tangan untuk jarimah pencurian.
2) Hukuman Pengganti (ﻋﻘﻮﺑﺔﺑﺪﻠﻴﺔ), yaitu menggantikan hukuman pokok, apabila hukuman pokok tidak dapat dilaksanakn karena alasan yang sah, seperti, hukuman diat (denda) sebagai pengganti hukuman qisas.
3) Hukuman tambahan (ﻋﻘﻮﺑﺔﺘﺒﻌﻴﺔ, ‘uqubah taba’iyah), yaitu hukuman yang mengikuti hukuman pokok tanpa memerlukan keputusan secara tersendiri, seperti larangan menerima warisan bagi orang yang melakukan pembunuhan terhadap keluarga, sebagai tambahan dari hukuman qisas (mati).
4) Hukuman pelengkap (ﻋﻘﻮﺑﺔﺘﻜﻤﻴﻠﻴﺔ, ‘uqubah takmiliyah), yaitu hukuman yang mengikuti hukuman pokok dengan syarat ada keputusan tersendiri dari hakim, dan syari’at inilah yang menjadi ciri pemisahnya dengan hukuman tambahan. Contoh hukuman pelengkap ialah mengalungkan tangan pencuri yang telah dipotong di lehernya.
2. Penggolongan kedua, penggolongan kedua ini ditinjau dari segi kekuasaan hakim dalam menentukan berat ringannya hukuman. Dalam hal ini ada dua macam hukuman, yaitu:[3]
1) Hukuman yang hanya mempunyai satu batas, artinya tidak ada batas tertinggi atau batas terendahnya, seperti hukuman jilid sebagai hukuman had (80 kali atau 100 kali).
2) Hukuman yang mempunyai batas tertinggi dan batas terendah dimana hakim diberi kebebasan untuk memilih hukuman yang sesuai antara kedua batas tersebut, seperti hukuman penjara atau jilid pada jarimah-jarimah takzir
3. Penggolongan ketiga, Penggolongan ketiga ini ditinjau dari segi besarnya hukuman, yang telah ditentukanp yaitu:[4]
1) ﻋﻘﻮﺑﺔﻻﺰﻤﺔ’uqubah lazimah (Hukuman Keharusan), yaitu hukuman yang telah ditentukan macam dan besarnya, dimana hakim harus melaksanakannya tanpa dikurangi atau ditambah, atau diganti dengan hukuman lain.
2) ﻋﻗﻮﺑﺔﻤﺨﻴﺮ ‘Uqubah Mukhayyarah (Hukuman pilihan), yaitu hukuman yang diserahkan kepada hakim untuk dipilihnya dari sekumpulan hukuman-hukuman yang ditetapkan oleh Syara’ agar bisa disusaikan dengan keadaan pembuat dan pertbuatannya.
4. Penggolongan keempat, ditinjau dari segi tempat dilakukannya hukuman, yaitu:
1) Hukuman badan, yaitu dijatuhkan atas badan, seperti hukuman mati, dera, penjara, dan sebagainya.
2) Hukuman jiwa, yaitu dikenakan atas jiwa seseorang, bukan badannya, seperti ancaman, peringatan dan teguran.
3) Hukuman harta, yaitu yang dikenakan terhadap harta seseorang, seperti diat, denda, dan perampasan harta.
5. Penggolongan kelima, ditinjau dari segi macamnya jarimah yang diancamkan hukuman, yaitu:
1) Hukuman hudud, yaitu hukuman yang ditetapkan atas jarimah-jarimah hudud.
2) Hukuman qisas-diyat, yaitu yang ditetapkan atas jarimah-jarimah qisas-diyat.
3) Hukuman kifarat, yaitu yang ditetapkan untuk sebagian jarimah qisas, diat dan beberapa jrimah takzir.
4) Hukuman takzir, yaitu yang ditetapkan untuk jarimah-jarimah takzir.
D. Tujuan Hukuman
Tujuan pokok dalam penjatuhan hukuman dalam syari’at Islam ialah Pencegahan (ﺍﻠﺮﺪﻮﺍﻠﺰﺠﺮ, arraddu waz-zajru) dan pengajaran serta pendidikan (ﺍﻻﺼﻼﺡﻮﺍﻠﺘﻬﺬﻴﺐ, al-islah wat-tahzdib).[5]
Pencegahan ialah menahan pelaku agar tidak mengulangi perbuatan jarimahnya atau agar ia tidak terus-menerus memperbuatnya, disamping pencegahan terhadap orang lain selain pelaku agar ia tidak memperbuat jarimah, sebab ia bisa mengetahui bahwa hukuman yang dikenakan terhadap orang yang memperbuat pula perbuatan yang sama. Dengan demikian, maka kegunaan pencegahan adalah rangkap. Yaitu menahan terhadap pelaku sendiri untuk tidak mengulangi perbuatannya dan menahan orang lain untuk tidak memperbuatnya pula dan menjauhkan diri dari lingkungan jarimah.[6]
Selain mencegah dan menakut-nakuti, Syari’at Islam tidak lalai untuk memberikan perhatiannya teradap diri pelaku. Bahkan memberi pelajaran dan mengusahakan kebaikan terhadap diri pembuat merupakan tujuan utama, sehingga penjauhan manusia terhadap jarimah bukan karena takut akan hukuman, melainkan karena kesadaran diri dan kebenciannya terhadap jarimah, serta menjauhkan diri dari lingkungannya agar mendapat ridha Tuhan.[7]
E. Hal-Hal Yang Pembatalan dan menghapus Uqubah
Pembatalan uqubah ialah tidak dapat dilaksanakannya hukuman yang telah dijatuhkan, berhubung tempat (badan atau bagiannya) untuk melaksanakan sudah tidak ada lagi, atau waktu pelaksanannya sudah lampau, atau keadaan lain yang berhubungan dengan mental dan psikis terhukum.
Hal-hal yang menyebabkan batalnya uqubah:
1) Meninggalnya pelaku
2) Hilangnya anggota badan yang di qisas
3) Tobatnya pelaku
4) Perdamaian
5) Pengampunan
6) Diwarisinya qiasas
7) Daluwarsa
Hapusnya hukuman bertalian dengan keadaan diri pelaku, sedangkan kebolehan suatu perbuatan bertlian dengan perbuatan itu sendiri.
Sebab yang ada pada diri pelaku tersebut yang menyebabkan hapusnya hukuman antara lain:
1) Paksaan
2) Belum baligh
3) Mabuk
4) Gila dan halangan-halangan lain.

________________________________________
[1] Ibnu Taimiyah, Siyasah Syari’iyah
[2] Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, cet. 6, (Jakarta: bulan Bintang, 2005), hal : 195
[3] Ibid
[4] Ibid hal : 196
[5] Ibid hal : 191
[6] Ibid
[7] Ibid hal : 192
Diposting oleh Yogi Ikhwan, S.T. di Thursday, April 10, 2008
Label: Fiqh Jinayah, Hukum Pidana Islam

Amalan-amalan baik tapi terbalik

Marilah kita bermuhasabah atau menilai dan menghitung kembali tentang amalan harian kita. Kadang-kadang kita akan dapati amalan kita adalah terbalik atau bertentangan dari apa yang patut dilakukan dan dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sedar atau telah dilalaikan atau terikut-ikut dengan budaya hidup orang lain. Perhatikan apa yang dipaparkan dibawah sebagai contoh amalan yang terbalik:

1. Amalan kenduri arwah beberapa malam yang dilakukan oleh keluarga si mati selepas sesuatu kematian (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dari apa yang dianjurkan oleh Rasulullah di mana Rasulullah telah menganjurkan jiran tetangga memasak makanan untuk keluarga si mati untuk meringankan kesusahan dan kesedihan mereka.

Keluarga tersebut telah ditimpa kesedihan, terpaksa pula menyedia makanan dan belanja untuk mereka yang datang membaca tahlil. Tidakkah mereka yang hadir makan kenduri tersebut khuatir kalau-kalau mereka termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh si mati atau harta peninggalan si mati yang belum dibahagikan kepada yang berhak menurut Islam?

2. Kalau hadir ke kenduri walimatul urus (kenduri kahwin) orang kerap Assalamu'alaikum berisi (hadiah wang yang diberi semasa bersalam). Kalau tak ada duit nak dikepit dalam tangan, maka segan ia nak pergi makan kenduri. Tetapi kalau ia menziarah orang mati, tidak segan pula Assalamu'alaikum tak berisi. Sepatutnya kalau menziarah keluarga si matilah kita patut memberi sedekah. Kalau ke kenduri kahwin, tak bagi pun tak apa kerana tuan rumah panggil untuk diberi makan bukan untuk ia menambah pendapatan.

3. Ketika menghadiri majlis pemimpin negara kita berpakaian cantik kemas dan segak tetapi bila mengadap Allah baik di rumah mahu pun di masjid, pakaian lebih kurang saja ,bahkan ada yang tak berbaju. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik.

4. Kalau menjadi tetamu di rumah orang dan diberi jamuan, kita rasa segan nak makan sampai habis apa yang dihidangkan kerana rasa segan dan malu, sedangkan yang dituntut dibanyakkan makan dan dihabiskan apa yang dihidang supaya tuan rumah rasa gembira dan tidak membazir.

5. Kalau bersolat sunat di masjid amat rajin, tapi kalau di rumah, sangat malas. Sedangkan sebaik-baiknya solat sunat banyak dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengelakkan rasa riak.

6. Bulan puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahawa dalam carta perbelanjaan setiap rumah orang Islam akan kita dapati perbelanjaan di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Sedangkan sepatutnya perbelanjaan di bulan puasa yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita?

7. Kalau nak mengerjakan haji, kebanyakan orang akan membuat kenduri sebelum bertolak ke Mekah dan apabila balik dari Mekah tak buat kenduri pun. Anjuran berkenduri dalam Islam antaranya ialah kerana selamat dari bermusafir, maka dibuat kenduri. Bukan kerana nak bermusafir, maka dibuat kenduri. Bukankah amalan ini terbalik? Atau kita mempunyai tujuan lain.

8. Semua ibubapa amat bimbang kalau-kalau anak mereka gagal dalam peperiksaan. Maka dihantarlah ke kelas tuisyen walau pun banyak belanjanya. Tapi kalau anak tak boleh baca Quran atau solat, tak bimbang pula bahkan tak mahu hantar tuisyen baca Quran atau kelas khas mempelajari Islam. Kalau guru tuisyen sanggup dibayar sebulan RM20.00 satu pelajaran 8 kali hadir tapi kepada Tok Guru Quran nak bayar RM15.00 sebulan 20 kali hadir belajar pun menggeletar tangan. Bukankah terbalik amalan kita? Kita sepatutnya lebih berbimbang jika anak tidak dapat baca al-Quran atau bersolat dari tidak lulus periksa.

9. Kalau bekerja mengejar rezeki Allah tak kira siang malam, pagi petang, mesti pergi kerja. Hujan atau ribut tetap diharungi kerana hendak mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (masjid) tak hujan, tak panas, tak ribut pun tetap tak datang ke masjid. Sungguh tak malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi nak ke rumah-Nya segan dan malas.

10. Seorang isteri kalau nak keluar rumah samada dengan suami atau tidak, bukan main lagi berhias. Tetapi kalau duduk di rumah, masya-Allah.
Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya, bukan berhias untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuatkan rumahtangga kurang bahagia@tidak bahagia.

Cukup dengan contoh-contoh di atas. Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya. Marilah kita beralih kepada kebenaran agar hidup kita menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenar bukan yang digubah mengikut selera kita.